Rabu, 21 Desember 2011

Nananana :))









Lucuuu..











Tumblr ┐(´_`)┌













Tumblr ..










Unyu Unyu (˘ε˘ƪ)

unyu unyu kan (˘ε˘ƪ)
unyyuuuu

wawwwww...

ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ hehe

waww.. bagus banget yak (˘ε˘ƪ)

duhhh .. sennengg banget pastinya punya kamar tidur kayak gini ~ ~ \(!!˚☐˚)/  \(˚☐˚!!)/ ~ ~

Kamar Impian ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ yuhuuu ... sapa cobak yg gamau punya kamar tidur kyak gambar diatas :)

     
Add caption

''cerpen sedih''



Cerpen cinta sedih ataupun cerpen sedih mengisahkan dua insan yang bercinta ataupun yang menjalin hubungan cinta lebih lama yang belum sempat diucapkan kata cinta dan memang kisah ini bukanlah berita terbaru hari ini tapi ini kisah yang patut kita pelajari atau yang kita jadikan motivasi kita dalam menjalin hubungan cinta soalnya dua insan ini menceritakan semua tentang apa yang pernah mereka rasakan mulai dari awal mereka kenalan sampai dengan mereka menjalin cinta.


Nah untuk anda yang penasaran dengan cerpen cinta terbaru ini anda bisa melihatnya yang tersedia dibawah yang mana cerpen cinta sedih ataupun cerpen d]sedih ini kami rangkum dari orang yang pernah menjalin hubungan yang akhirnya mereka menceritakan semua tentang kisah mereka sehingga menjadi cerpen cinta ataupun cerpen sedih ini.Dan adapun puisi putus cinta yang bisa anda lihat tepat pada tanda linknya yang mungkin juga anda butuhkan nantinya.
CeRPeN SeDiH

Selvi memandang dari jendela kamar dan melamun berharap pelangi muncul setelah hujan lebat. Dari arah jendela Selvi melihat seorang pria berteduh di depan rumahnya. Ia masih memperhatikan pria itu dengan sebuah tas gitar yang ia lindungi lebih berharga darinya. Akhirnya hatinya ibah dan keluar dari rumah dengan sebuah payung. Ia mendekati pria itu dan membuka pintu gerbang. “Masuk yuk, daripada kehujanan.” tawar Selvi. “Yakin ga’ papa!!” ujar pria itu sopan. “Serius. Di rumah ini aku tinggal sendiri. Ayo!!!”. Pria itu memarkirkan motornya di halaman rumah Selvi yang sederhana. Kemudian Selvi mengajaknya duduk teras rumahnya. Selvi mengambilkan sebuah handuk kering untuk mengeringkan sisa-sisa hujan untuk pria itu..

Cerpen Tragedi CintaNamun pria itu lebih memilih membersihkan gitarnya daripada dirinya. Selvi hanya tersenyum memperhatikan tingkah pria berkulit putih dan bermata sipit tersebut. “Kok gitarnya dulu yang di keringkan. Bukannya kamu??” “Iya ga’ papa. Ini nyawa pertamaku. Jadi penting juga!” “Emang gitar itu buat apa??” “Saya Thomas. Saya seorang gitaris band amatiran namanya Superband.” “Wah pantesan. Dengar-dengar seorang pemusik menganggap alat musik sebagai nyawanya. Aku pikir tadinya cuma rumor dan ternyata benar!” “Hehe. Gitulah. .. Emang kamu bisa main alat musik juga?” “Hm..” Selvi terdiam menatap gitar pria tersebut. “Sedikit bisa main piano, dulu sempat les tapi sekarang udah bodoh kali, tapi kalau gitar emang ga’ bisa. Pengen belajar tapi ga’ ada waktu, sibuk untuk kuliah.” “Oo gitu… Emangnya kamu kuliah dimana?” “STIKOM dekat sini. Bukan asli dari kota ini. Rumah ini kontrak, Jangan heran kalau aku tinggal sendiri di rumah ini!” “Hahaha,, gitu…!”

Selvi menawarkan secangkir teh hangat kepada pria itu. Thomas tersanjung dengan kebaikan gadis itu. Hujan mulai reda. Thomas segera ke café tempat ia bekerja dan pamit kepada Selvi. Selvi senang berkenalan dengan pria itu. “Terima kasih tempat buat aku berteduh, jasa kamu pasti aku balas kelak” “Idih… Pemusik emang romantis kata-katanya. Hmm… bagaimana kalau kamu ajarin aku main gitar!!” “Benar… dengan senang hati aku mau ajarin kamu. Kalau aku sempat pasti aku ajarin kamu.” “Baiklah kalau begitu!”. Perkenalan itu menjadi awal kedekatan mereka.

Thomas benar-benar menemui Selvi untuk mengajarkan Selvi bermain gitar dari nol hingga mulai menarik petikan nada dari gitar klasik yang dipinjamkan oleh Thomas. Selvi mulai menyukai musik sejak itu. Ia selalu menantikan guru les gitar barunya tersebut setiap kesempatan waktu yang ada. Setelah latihan beberapa kali, Thomas juga melihat sebuah potensi besar dari suara yang dimiliki oleh Selvi. Kebetulan vocalis di bandnya memutuskan mundur untuk mencari peluang kerja yang lebih baik. Selvi sempat ragu. Namun karena dorongan yang diberikan Thomas membuat ia berani menyatakan dirinya bersedia. Ternyata, pilihan Thomas kepada Selvi tidak salah. Band mereka mulai banyak menarik minat café-café untuk memberikan porsi konser kepada mereka.

Selvi mulai giat menjadi vocalis dan membuat kuliahnya terbengkalai. Ada hal lain yang ia sembunyikan dalam kebersamaan bandnya. Ia mulai jatuh cinta pada Thomas. Namun Thomas selalu menegaskan kepada seluruh tim untuk menggapai cita-cita mereka dahulu menjadi band sukses ketimpang mengurusi urusan pribadi mereka termasuk cinta. Kebesaran nama band mereka belum cukup untuk membuat band tersebut masuk dalam dapur rekaman. Beberapa kali di tolak oleh pengusaha rekaman da membuat Thomas putus asa. Disaat itulah Selvi selalu memberi dorongan. Cinta antara mereka tak dapat disembunyikan. Sejak itu mereka menjadi sepasang kekasih. Seiring mimpi mereka menjadi band sukses, diikuti kisah cinta mereka yang begitu indah. Mereka mengubah nama bandnya menjadi APPLE. Dengan tambahan dua orang yang awalnya hanya bertiga. Kini mereka berjumlah lima orang termasuk Selvi, Thomas, Gerry, Nita dan Hendra. Dua anggota baru adalah dua bersaudara Nita dan Hendra yang mempunyai kemampuan biola (Nita) dan piano (Hendra). Mereka menginginkan band mereka sukses dan saat itu juga ada audisi konser di kota mereka.

Gerry dan Thomas adalah sahabat dekat yang selalu bersama sejak kecil. Namun Gerry memiliki kebiasaan buruk sehingga memiliki beberapa musuh yang selalu datang untuk mengajaknya berkelahi. Ketika itu Gerri berdebat dengan salah satu anggota band yang terlihat iri dengan kesuksesan band Apple.

Selvi mulai mahir menciptakan lagu dengan gitar. Ia mulai sering bolos kuliah. Ia rela melakukan semua itu demi cita-cita dan mimpinya bersama sang kekasih. Hubungan mereka begitu dekat dan sulit untuk dipisahkan.

Band merekan tiba untuk melakukan audisi dan lolos ke final yang bersaing dengan band yang saat itu membuat keributan dengan Gerry. Mereka telah siap di hari final dan saat itu Selvi sedang ujian di kuliahnya. Ia memutuskan berangkat sendiri dengan taksi menuju tempat audisi setelah ujian usai. Sedangkan Thomas dan Gerry pergi bersama begitu juga Nita dan Hendra. Sesampai disana Selvi, Nita dan Hendra menunggu Thomas dan Gerry. Sedangkan band mereka sebentar lagi audisi. Selvi menghubungi Thomas dan Gerry namun tak dapat di hubungi. Mereka mulai cemas dan akhirnya Gerri menghubungi Selvi. Gerry mengatakan kalau mereka ada suatu urusan dan menyuruh Selvi untuk melakukan audisinya bertiga. Sekarang mereka bertiga berjuang untuk band mereka.

Audisi berakhir dan Selvi membawa keberhasilan. Selvi menghubungi Gerry. “Gerry, kita juara. Kita bisa jadi band dapur rekaman.” “Selamat ya. Sel, Thomas kritis. Dia dirawat di rumah sakit. Ayo, cepatan ke sini.” “Kamu ga’ bercandakan Ger?” “Ngga’, cepatan kesini.” Selvi mulai cemas dan gelisah. Sesampai di rumah sakit ia menemui Gerry dengan luka di kepalanya. Di UGD dia melihat Thomas terbaring dengan alat bantu pernafasan. Ia menerobos ruang itu dan berteriak keras. Suster dan dokter memisahkan gadis itu. Selvi bertanya kepada Gerry. “Kenapa bisa begini?” “Maafkan aku Sel. Ini salah aku. Andai aku tidak buat keributan, dia tak akan seperti ini. Dia tertusuk pisau saat dia menolong aku dari perkelahian itu.” Kemudian dokter keluar dari ruang UGD dan mengatakan pasien telah meninggal. Selvi menerobos pintu UGD dan berteriak sekeras-kerasnya. “Thom, jangan tinggalkan aku.”

Cinta mereka berakhir sebagai kenangan. Selvi tak bisa melupakan kenangan mereka berdua. Ia melihat gitar yang diberikan Thomas sebagai bagian hidup Thomas yang tersisa. Selvi memetik gitar dan akhirnya menciptakan sebuah lagu yang indah. Kemudian Selvi mempunyai semangat untuk bernyanyi. Saat itu band mereka menyanyikan lagu yang dibuat Selvi. Selvi mulai membuka kata-kata terakhirnya, “Lagu ini aku persembahkan untuk orang yang ku cintai yang telah pergi untuk selamanya.” Seorang pengusaha jatuh cinta pada lagu itu dan membuat band mereka sukses. Usai konser Selvi pulang karena kelelahan. Saat teman-temannya datang ke rumah Selvi mereka menemui Selvi dengan tetesan darah dan selembar lirik lagu untuk persembahan terakhir hidupnya

Calvin Jeremy - Tetap Setia



Tuhan bolehkah ku meminta
Satu kali lagi bersamanya
Izinkan ku tuk memeluknya
Meski hanya sesaat saja

Apa semua itu masih mungkin
Saat dia bersama yang lain
Namun tetap ku simpan
Cintaku untuknya
 
Tetap setia ku menghitung hari
Tetap setia ku kan menanti
Hingga saatnya kan tiba
Dia kan kembali bersama
 
Tetap setia ku menghitung hari
Tetap setia ku kan menanti
Hingga saatnya kan tiba
Dia kan kembali bersamaku
 
Tetap setia ku menghitung hari
Tetap setia ku kan menanti
Hingga saatnya kan tiba
Dia kan kembali bersama
 
Tetap setia ku menghitung hari
Tetap setia ku kan menanti
Hingga saatnya kan tiba
Dia kan kembali bersamaku
 
Kembali bersama
 
Tetap setia ku menghitung hari
Tetap setia ku kan menanti
Hingga saatnya kan tiba
Dia kan kembali bersama
 
Tetap setia ku menghitung hari
Tetap setia ku kan menanti
Hingga saatnya kan tiba
Dia kan kembali bersamaku

Cerpen :))



Kamu tau bagaimana rasanya jatuh cinta? Ya rasanya bercampur aduk. Senang, kangen, memikirkan “ doi ” terus, rasanya ingin selalu bertemu setiap saat mungkin lebay tapi itulah yang aku rasakan ketika pertama kali aku bertemu Fariz.

Pertama kali aku bertemu Fariz pada saat 17 Agustus, saat itu aku belum mengenalnya, hanya sekedar mengenal nama dan fisiknya karena kami sama sama satu ekskul Paksibraka. Kami mulai dekat pada saat acara buka bersama Paskibraka. Saat itu, aku diantar pulang oleh Fariz karena rumah kami satu arah. Di perjalanan, aku mengobrol banyak dengannya layaknya teman yang sudah kenal lama. Ternyata teman satu lesku adalah teman SMP-nya.

“ Lu kenal sama Andi ga? ” Tanya Fariz memulai pembicaraan.

“ Iya,kenal kenapa? Dia temen les gue. ”

“ Wah gila Bogor ternyata sempit ya, Andi itu temen SMP gue. ”

“ Yang bener? ”

Aku tertawa-tawa karena tak menyangka ternyata temanku adalah teman Fariz juga. Bogor memang sempit. Tak terasa kami sudah sampai dirumahku, dia pun pulang kerumahnya setelah aku berterima kasih dan kami berjanji untuk melanjutkan obrolan obrolan seru kami tadi.

Hari-hari aku lewati dengan lebih mengenal sesosok Fariz. Dengan kedekatan ini, ia pun mulai mengirimkan sms-sms yang membuatku senang dan selalu tertawa apabila membacanya bukan karena sms yang lucu tetapi karena kebahagiaanku yang tidak bisa terungkapkan oleh kata-kata.

Pada saat acara pesantren kilat yang diadakan di sekolah, ia mengikuti lomba adzan yang diikuti oleh 3 angkatan. Teman-temanku tak henti-hentinya menggodaku pada saat ia tampil kedepan yang membuatku malu dan wajahku memerah seperti kepiting rebus. Acara pesantren kilat itupun diakhiri dengan buka bersama di sekolah. Entah mengapa orang-orang menganggap kami sudah seperti pacaran yang hanya ku balas dengan senyuman malu. Saat acara selesai hujan pun turun, aku dan Fariz belum juga kunjung pulang karena menunggu hujan reda sembari menunggu aku yang dijemput orangtuaku. Tetapi karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam dan orangtuaku tak kunjung menjemputku akhirnya Fariz pun mengantarku pulang untuk yang kedua kalinya. Tak lupa aku berterima kasih sebelum akhirnya dia pulang ke rumah.

Berbulan-bulan kami dekat, dan tak lupa kami pun masih sering mengirimkan sms. Dan pada akhirnya, setelah aku dan Fariz pergi menonton di mall dia menyatakan perasaannya padaku. Tentu saja langsung aku jawab dengan wajah ceria, bahagia, tak lupa dengan senyuman yang membuat hati dia terenyuh. Jawaban yang simpel tapi membuat hati dia bahagia,” Iya, gue mau jadi cewe lu. ”

Aku resmi menjadi pacarnya pada tanggal 31 Oktober 2010. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan aku lewati dengannya dengan rasa senang yang tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata.

4 bulan sudah kami lewati tapi pada hari itu tiba-tiba aku merasakan seperti ada rasa-rasa tak enak pada diriku. Pulang sekolah seperti biasa aku menghampiri Fariz yang berada di aula bawah yang sedang mengenakan sepatu. Tapi tak seperti biasanya pada hari itu Fariz terlihat lesu dan tidak bersemangat. Dan tak seperti biasa juga, ia ingin mengobrol sebentar denganku di aula bawah padahal biasanya sepulang sekolah ia langsung mengajakku pulang.

“ Kenapa? Tumben banget. ” Tanyaku heran karena tak biasanya Fariz seperti ini.

“ Ga, ga apa-apa. ” Jawab Fariz singkat.

Aku merasa ada yang dia sembunyikan dariku tapi aku tak tau itu apa. Aku terus bertanya kepada dia tapi tetap saja ia hanya menjawab “ tidak apa-apa. ” Semakin besar rasa penasaranku, tetapi aku tak dapat memaksanya karena dia hanya menjawab seperti itu terus.
Akhirnya dia pun mulai berkata terus terang yang membuatku langsung terpuruk dan lemas. Ia memutuskan hubungan kami. Aku tak tau harus berbicara apa. Aku hanya dapat duduk terdiam lemas dan diam membisu. 

Rasanya seperti jatuh dari jurang yang amat sangat dalam. Hatiku sangat hancur. Air mataku pun jatuh setetes demi setetes dan akhirnya tumpah bersamaan dengan sedihnya perasaanku saat ini. Dia meminta maaf berkali-kali yang hanya aku jawab dengan anggukan. Aku tak dapat mendengar apapun selain perkataan maaf darinya. Aku tak dapat melihat apapun selain dirinya dengan wajah lemasnya yang sedang meminta maaf di depanku. Aku tak dapat berpikir jernih. Pikiranku hanya dipenuhi dengan kenangan-kenangan dengannya selama ini.

Akhirnya setelah aku dapat mengontrol emosiku dan menahan air mataku agar tak tumpah akupun berkata,”Aku ingin pulang.” Dengan nafas yang masih tak dapat ku kontrol, suara yang serak sambil sesenggukan. Fariz pun memaksa agar dia dapat mengantarku pulang. Akhirnya aku pun menerima tawaran itu. Saat perjalanan pulang pun kami hanya terdiam, mendengarkan suara motor yang membawa kami ke rumahku dan ramainya jalan karena bertepatan dengan pulangnya orang-orang kerja dan siswa-siswi sekolah yang telah pulang.

Sampai depan rumahku, kami pun tetap terdiam. Aku hanya dapat berkata “ makasih ya. ” Dan tak terasa air mataku pun tumpah lagi. Dia pun meninggalkan ku setelah mengucapkan kata maaf berkali-kali. Aku pun masuk ke dalam rumah dan menangis sekeras-kerasnya di dalam kamar. Ternyata inilah perasaan tak enakku yang hari ini membuatku tak nyaman dan bertanya-tanya.

Hari-hari ku lewati dengan rasa hambar dan sepi. Tak seperti biasanya, yang biasanya di sekolah ia selalu menyapaku, pulang bareng tetapi kali ini tidak. Tetapi karena dukungan teman-temanku akupun bisa mulai bangkit dari keterpurukanku ini. Aku pun sudah mulai dapat sedikit melupakan Fariz dan memulai sekolah dengan semangat dan ceria. Aku juga sudah mulai bisa tertawa-tawa lagi bersama teman-temanku seperti yang aku lakukan dulu.

2 minggu sudah dia memutuskan hubungannya denganku. Dan selama 2 minggu ini aku pun sudah mulai berakitivitas seperti biasa lagi. Aku pun sudah mulai terbiasa dengan ini semua. Pada malam hari, tiba-tiba Fariz mengirimkan sms kepadaku yang mengatakan bahwa ia ingin bertemu denganku besok. Aku pun langsung menjawabnya dengan rasa senang, sedih, deg-degan, dan penasaran.

Keesokan harinya, kami pun berjanjian ditempat biasa. Ia datang lebih dulu dariku. Begitu sampai di tempat, aku hanya terdiam tanpa dapat berkata apa-apa. Aku tak tahu harus memulai pembicaraan seperti apa. Tetapi tiba-tiba Fariz memulai pembicaraan yang membuatku kaget. Bagaimana tidak, ia mengajakku balikan! 

Aku ragu untuk menjawab “ ya ” tapi aku juga tidak mau menyesal dengan menjawab “ tidak. ” Kesempatan hanya datang sekali dan aku tidak ingin menyesal. Akhirnya, akupun menjawab “ ya ” dengan wajah malu-malu. Sekilas aku melirik-lirik ke arah Fariz ia sangat tampak bahagia sekali dan aku pun sangat bahagia sekali.

Dan akhirnya kami pun memulai hubungan seperti dulu lagi. Seperti tak ada masa lalu yang kelam, kami pun tak memikirkan lagi pada saat masa-masa dimana kami seperti 2 orang yang tak saling kenal. Kami telah membuka lembaran baru dalam hidup kami.

Beberapa hari lagi aku berulang tahun yang ke-16. Aku sangat ingin boneka teddy bear yang sangat besar tapi itu hanya sebatas mimpi. Tak mungkin ada orang yang bakal memberikanku boneka teddy bear yang begitu besar, pasti orang-orang pun malas untuk menenteng-nenteng boneka besar, seperti anak kecil saja.

Sehari sebelum ulang tahunku, aku tak berkomunikasi dengan Fariz sama sekali. Sms-sms ku pun tak dibalasnya. Mungkin dia lupa, pikirku dalam hati. Terbersit sedikit rasa kecewa dalam hatiku, tapi aku merasa biasa saja dengan itu semua. Pukul 12 malam tiba tiba Fariz datang ke rumahku dengan Syenit dan Elfhad. 

Bahagia, senang, dan aku sangat terharu sekali dengan ini semua. Baru kali ini aku ulang tahun diadakan seperti ini. Dan yang tak kalah bikin aku bahagia, Fariz membawakan ku sebuah kue, sebuah kotak kecil dan sebuah kantong plastik yang sangat besar.

“ Ini isinya apa aja?” tanyaku heran.

“ Buka saja.” Jawab Fariz singkat dan padat.

Tak sabar aku membuka kado-kado itu. Pertama aku membuka kotak kecil yang ditaruh di dalam kantong bergambar teddy bear yang ternyata berisi kalung. Lalu aku membuka kantong plastik besar yang dibungkus dengan kertas kado bercorak  hati berwarna pink. Lucu sekali, pikirku. Tumben ada cowo yang memberikan pacarnya kado yang dibungkus dengan kertas kado bercorak hati warna pink lagi. Cowo kan paling geli dengan hal yang berbau pink. Dan sewaktu aku membuka kado itu, aku langsung menangis. Bukan menangis sedih tetapi menangis bahagia. Itu boneka teddy bear yang aku inginkan dari dulu. Dan Fariz memberikan itu kepadaku. Lengkap sudah kebahagianku hari itu. Sehari penuh aku habiskan untuk bermain dengan Fariz.

Tak terasa sudah mau 8 bulan perjalanan cinta yang telah kami buat. Liburan sekolah pun kami isi dengan acara study tour yang diadakan sekolah ke Bali. Selama di Bali, kami membuat banyak kenang-kenangan sebelum aku pindah sekolah ke Jepang karena mengikuti ayahku yang tugas disana. Tak hanya dengan Fariz, aku pun membuat begitu banyak kenang-kenangan dengan teman-temanku.

Tinggal menghitung hari, sebelum aku meninggalkan teman-temanku dan juga Fariz. Rasa sedih terus menghampiriku. Tetapi aku tak mau berlarut dalam kesedihan, aku pun membuat banyak kenangan dengan mereka sebelum aku pergi. Kami pergi ke tempat yang jauh untuk bersenang-senang dan mengambil begitu banyak foto. Pesta pun ku gelar di rumah dengan mengundang teman-temanku dan Fariz sehari sebelum aku pergi.

Tepat pada hari keberangkatanku, Fariz dan teman-temanku mengantarkan ku ke bandara. Kami mengobrol sepuasnya di perjalanan dan mengambil begitu banyak foto. Dimanapun dan kapanpun kami selalu mengambil foto. Sesampainya di bandara, suasana sedih sudah aku rasakan. Aku tak ingin meninggalkan mereka tetapi aku tak dapat berbuat apa-apa. Kalau saja ada Doraemon aku pasti akan meminta untuk tinggal di Indonesia saja. Sempat-sempatnya di bandara kami masih saja mengambil foto untuk kenang-kenangan terakhir.

Suara mikrofon yang mengatakan bahwa pesawat Garuda keberangkatan ke Jepang sebentar lagi akan segera berangkat, membuatku sangat merasa sedih sekali. Air mataku pun tumpah seketika. Tiba-tiba Fariz memelukku sebelum aku berangkat. Diikuti teman-temanku yang memelukku bergantian. Dan untuk terakhir kalinya Fariz memelukku dengan wajah yang berkaca-kaca menahan nangis dan berkata,” Aku akan menunggumu sampai kamu pulang. Aku janji.” Dari semua kata yang pernah ia ucapkan kepadaku itu merupakan kata-kata yang paling indah menurutku yang telah ia ucapkan. Dan aku pun berharap hubungan kami dapat terus berlanjut hingga akhir hayat memisahkan kami.

nineball - hingga akhir waktu


ku coba untuk melawan hati
tapi hampa terasa disini tanpamu
bagiku semua sangat berarti
ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersama

takkan pernah ada yang lain disisi
segenap jiwa hanya untukmu
dan tak mungkin ada yang lain disisi
ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu
hinggah akhir waktu...

ADAband - Haruskah ku mati


bagaimana mestinya membuatmu jatuh hati kepadaku
tlah ku tuliskan sejuta puisi
meyakinkanmu membalas cintaku

haruskah ku mati karenamu
terkubur dalam kesedihan sepanjang waktu
haruskah ku relakan hidupku
hanya demi cinta yang mungkin bisa membunuhku
hentikan denyut nadi jantungku
tanpa kau tahu betapa suci hatiku untuk memilikimu

adakah keikhlasan
dalam palung jiwamu mengetukku
ajarkan mu bahasa perasaan
hingga hatimu tak lagi membeku

tiada kah ruang di hatimu untukku
yang mungkin bisa tuk ku singgahi
hanya sekedar penyejuk di saat ku layu
ku tlah menantimu hingga akhir masa

N A S :*

..

Sebaris kata membentuk nama, nama yang kan selalu terukir indah dalam lubuk hatiku…
saat ini.. saat kutulis ungkapan isi hati ini aku fikirkan kamu…
karna yang ada pada dirimu janjikan semua yang kuharapkan selama ini…
Senyumu janjikan kehangatan dalam diriku….
Nada suaramu janjikan aku kan lupakan rasa dukaku….
Tutur katamu janjikan sejuta harapan untukku…
Aku tak pernah tahu apa arti cinta, kasih, dan sayang…
Karna yang kutahu selama ini…
Cinta adalah perasaan ingin memiliki….
Kasih adalah perasaan ingin memberi….
Sayang adalah perasaan ingin melindungi…
Benarkah itu ???
Bolehkan aku mencintaimu dengan segala kekuranganmu ?
Bolehkan aku mengasihimu dengan sepenuh hatiku ?
Bolehkan aku menyayangimu dengan segala kekuatanku ?
Saat mata mulut ini mulai tak bisa mengeluarkan kata-kata… hanya satu kata yang ingin kuucapkan bahwa….
“aku sayang kamu”